Ulumul Qur’an; Sejarah Nuzulul Al-Qur’an
SEJARAH NUZULUL AL-QUR’AN
A.
PENGERTIAN WAHYU
Pengertian
wahyu secara bahasa
1.
Al I’lâm fi Khafâ` (Memberitahu secara sepi senyap)
2.
Al Îmâ` (Hampa / Senyap)
3.
Ilhâm (Inspirasi / Isyarat)
Pengertian wahyu secara istilah: Pemberitahuan Allah kepada nabi / rasul-nya
tentang sesuatu semisal syariat (tuntunan) atau Alkitab dengan melalui
perantara ataupun tanpa perantara.
B.
PENGERTIAN
NUZUL
Pengertian
kata arab Nuzûl secara bahasa –yang hakiki- adalah:
1.
الانحدار
من عُلو الى سُفل (Jatuh dari posisi atas ke posisi bawah)
Sesuai dengan (QS. Thaha:53) yang berbunyi ( و أنزل من السماء ماءً )
2.
الحلول فى المكان (Masuk menempati suatu
tempat)
Sesuai (QS. Al Mukminun: 29) yang berbunyi ( و قل رب أنزِلنى مُنزلا مُباركا )
C. PENGERTIAN NUZUL AL QURAN
Terkait persoalan Nuzul al Qur`an, al Qur`an
sendiri memposisikan dirinya dengan:
1. Anzala (Inzâl) : semisal ( كتاب أنزلناه اليك مبارك ) dalam (QS. Shad: 29)
2. Nazzala + Tanzil : semisal ( نزّل عليك الكتاب بالحق ) dalam (QS. Ali Imran:
3)
3. Nazala (Nazl / Nuzûl) : ( و بالحق أنزلناه و بالحق نزل ) dalam (QS. al Isra: 105)
Al Qur`an –melalui kata semisal anzala, nazzala, dan nazala-
memang diposisikan sebagai sesuatu yang temurun / diturunkan. Namun al Qur`an
–yang temurun / diturunkan- dalam konteks ini bukanlah al Qur`an dalam arti
sebagai sesuatu yang berupa material fisik. Sehingga al Qur`an kemudian layak
dipersepsikan sebagai sesuatu yang temurun (nuzûl) dalam makna kebahasaan
secara hakiki (al inhidâr dan –atau- al hulûl) yang sarat dengan
nilai materialistik.
Al Qur`an yang temurun / diturunkan adalah dalam bentuk wahyu yang abstrak.
Bukannya sesuatu yang sifatnya fisik materialistik. Sehingga kata Nuzul yang
terdapat dalam istilah Nuzul al Qur`an- pun tidak bisa dipahami dengan pengertian
bahasa secara hakiki.
Walhasil, istilah Nuzul al Qur`an tidak bisa dipahami dengan makna
kebahasaan secara hakiki (tekstualis). Namun harus dipahami secara majazi
dengan takwil.
Istilah Nuzul al Qur`an secara majazi (takwili) memiliki
pengertian:
1. Al i’lâm bi al Qur`an : memberitahukan tentang al qur`an. Sehingga
al Qur`an diketahui oleh Nabi Muhammad.
2. Al Idhhâr bi al Qur`an : menampakkan al Qur`an (Wahyu / Kalam
Allah). Sehinga al Qur`an tampak di Lauh Mahfudz, tampak di langit dunia,
tampak dalam ucapan Jibril, tampak di hati sanubari Nabi Muhammad.
3. Inzâl Hâmil al Qur`an (Inzâl Jibril): turunnya pembawa al
Qur`an (turunnya Jibril). Yakni bukan al Qur`an yang turun tapi yang turun
adalah Malaikat Jibril dengan membawa al Qur`an –untuk ditampakkan (al idhhâr)
atau diberitahukan (al i’lâm) kepada Nabi Muhammad
D. FASE SEJARAH NUZUL AL QUR`AN
1. Al Qur`an tersimpan di Lauh Mahfud
Sesuai (QS. Al Buruj: 21-22) yang berbunyi ( بل هو قرأن مجيد * في لوح محفوظ )
2. Al Qur`an diturunkan ke langit dunia
Sesuai dengan (QS. Al Qadr: 1) yang berbunyi (
إنّا أنزلناه في ليلة القدر )
Sesuai (QS. Al Baqarah: 185 H) yang berbunyi (
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرأن )
3. Al Qur`an diturunkan berangsur-angsur oleh
Jibril kepada Nabi Muhammad
Sesuai dengan (QS. Al Syu’ara`: 192-194) yang
berbunyi:
( و انه لتنزيل رب العالمين
* نزل به الروح الأمين * على قلبك لتكون من المنذرين )
Sesuai (QS. Al Nahl: 102) yang berbunyi ( قل نزّله روح القدس من ربك بالحق )
E. HIKMAH AL QUR`AN DITURUNKAN BERANGSUR-ANGSUR
1. Menguatkan hati Nabi Muhammad
Sesuai dengan (QS. Al Furqan: 32) yang berbunyi:
( و قال الذين كفروا لو لا نزّل عليه القرأن جملة
واحدة , كذلك لنثبت به فؤادك و رتلناه ترتيلا )
2. Peduli terhadap Nabi Muhammad dan
meringankannya. Karena al Qur`an merupakan kalam agung yang berat.
Sesuai dengan (QS. Al Muzammil: 5) yang
berbunyi ( إنّا سنلقى عليك قولا ثقيلا )
3. Memudahkan untuk dihafalkan oleh umat Islam
yang pada waktu itu kebanyakannya ummiy.
Sesuai dengan (QS. Al Jumu’ah: 2) yang
berbunyi:
( هو الذي بعث في الأمّيين رسولا منهم يتلو عليهم
أياته )
4. Mengikuti dan meluruskan –serta memberi
jawaban solusi- suatu peristiwa.
5. Membumikan hukum syariat secara bertahap.
6. Menunjukkan bahwa al Qur`an memang berasal
dari Sang Mahabijaksana.
Sesuai (QS. Hud: 1) yang berbunyi ( كتاب أحكمت أياته ثم فصّلت من لدن حكيم خبير )
Catatan:
a. Wahyu yang berupa al Qur`an berlangsung selama
22 tahun 5 bulan lebih beberapa hari. Dalam kurun waktu 6 bulan lebih beberapa
hari sebelum turunnya wahyu pertama berupa al Qur`an, wahyu hadir berupa Mimpi
Benar. Wahyu berupa al Qur`an pertama kali turun pada akhir bulan Ramadhan
ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun dan terakhir kali turun pada 9 hari
sebelum meninggalnya Nabi Muhammad (awal bulan Rabiul Awal tahun 10 H)
b. Surat al Qur`an yang diturunkan satu kali
secara penuh di antaranya: al Fatihah, al Ikhlash, al Falaq, al Nas, al Nashr,
al Kautsar, al Bayyinah, al Mursalat, Tabbat (al Masad). Surat al Qur`an yang
diturunkan lebih dari satu kali ialah al Fatihah dan al Ikhlash.
Komentar
Posting Komentar