KEWIRAUSAHAAN - MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI
WIRAUSAHA
- PENDAHULUAN
Sulitnya
memutuskan untuk memulai berwirausaha hampir melanda seluruh lapisan masyarakat
indonesia, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Banyak faktor penyabab yang mengakibatkan
mereka belum berani memulai suatu kegiatan yang disebut wirausaha.
Sebenarnya untuk memulai segala sesuatu yang masih baru, apapun nama kegiatannya, pasti merasa segan dan canggung. Untuk melangkah ke suatu hal yang baru akan terasa gelap dan berat. Akan tetapi, setelah kita memasuki dunia baru tersebut kita akan merasakan adanya perbedaan.
Untuk memulai
pertama kali usaha memang terasa sangat berat, harus dengan niat bulat dan
dorongan motivasi yang kuat. Pada awal memulai usaha, tentu banyak kendala yang
dihadapi, seperti : bingung dari mana harus memulai usaha tersebut dan apa yang
harus dipersiapkan. Hal yang terpenting adalah memulainya terlebih dahulu, dari
itu akan dapat diketahui kekurangan dan hal-hal yang perlu dipersiapkan lebih
lanjut. Terkadang niat dan motivasi yang kuat untuk berwirausaha tidak akan
pernah terealisasi tanpa berani mamulai saat ini juga. Banyak yang mengatakan
bahwa memebuka usaha itu gampang, tetapi untuk memulainya sangatlah sulit.
Dari problem yang telah dikemukakan di atas, maka dalam makalah ini kami akan mengupas sedikit mengenai bagaimana memahami pentingnya motivasi dalam berwirausaha.
- RUMUSAN MASALAH
A.
Apa pengertian dari motivasi
wirausaha ?
B.
Apa saja macam-macam
motivasi dalam berwirausaha ?
C. Bagaimanakah motivasi sebagai pendorong wirausaha ?
- PEMBAHASAN
A.
Pengertian Motivasi Wirauasaha
Bahwasanya
kata motivasi wirausaha terangkai oleh dua kata, yaitu motivasi dan wirausaha. Kata
motivasi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu motive yang berarti
dorongan, daya penggerak, atau kekuatan yang terdapat dalam diri organisasi
yang menyebabkan organisasi itu bertindak atau berbuat. Selanjutnya, diserap
dalam bahasa Inggris, yaitu motivasion berarti pemberian motif, penimbulan motif,
atau hal yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat pula berarti sebagai faktor
yang mendorong seseorang untuk bertindak
dengan cara tertentu.[1]
Robiibins mendefinisikan motivasi sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual. Sedangkan menurut Wahjosumidjo, motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, presepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.[2]
Sedangkan difinisi wirausaha secara
umum, bahwasanya wirausaha berasal dari
kata “wira” yang artinya kesatria, pahlawan, penjual, unggul, gagah berani.
Dan kata “usaha” yang artinya adalah bekerja atau melakukan sesuatu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/2002, disebutkan bahwa : Wirausaha adalah orang yang mempunyai
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.[3]
Sedangkan
secara sederhana dapat dikatakan pengertian wirausaha adalah orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau peluang-peluang bisnis.[4]
Dari
beberapa keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi wirausaha adalah suatu keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
untuk melaksanakan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan usahanya.
Dengan adanya motivasi wirausaha yang kuat
akan menumbuhkan minat seseorang untuk menjalankan suatu usaha. Dalam ilmu psikologi
motivasi timbul diakibatkan oleh faktor di dalam diri seseorang yang disebut intrinsic
dan exstrinsic.
|
|
![]() |
||||||
![]() |
||||||
|
||||||
![]() |
||||||
Gambar
skema kekuatan motivasi.[6]
B.
Jenis-jenis Motivasi
Bagi
setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang mampu menjadi spirit dalam
memacu dan menumbuhkan semangat kerja dalam bekerja. Spirit yang dimiliki
seseorang tersebut dapat bersumber dari diri maupun dari luar, dimana kedua
bentuk tersebut akan lebih baik jika keduanya ikut menjadi pendorong motivasi
seseorang. Adapun berikut ini merupakan jenis-jenis motivasi, antara lain :
1. Motivasi prestasi, adalah dorongan dalam
diri seseorang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam mencapai
tujuan. Wirausahawan yang berorientasi dan bekerja keras apabila mereka
memandang bahwa mereka akan memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka,
apabila hanya terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila mereka mendapat
balikan spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.[7]
2. Motivasi Sosiogenetis, adalah motivasi
yang timbul di dalam diri individu oleh karena hubungannya dengan lingkungan
sosial atau lingkungan sekitarnya. Timbulnya motivasi ini karena adanya
interaksi sosial.[8]
3. Motivasi kompetensi, adalah dorongan untuk
mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan dalam memecahkan masalah,
dan berusaha keras untuk inovatif. Umumnya, mereka cenderung melakukan
pekerjaan dengan baik karena kepuasan batin yang mereka rasakan dari melakukan
pekerjaan itu dan penghargaan yang diperoleh dari orang lain.
4. Motivasi kekuasaan, adalah dorongan untuk mempengaruhi
orang-orang dan mengubah situasi. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan ingin
menimbulkan dampak dan mau memikul resiko untuk melakukan hal itu.[9]
C. Motivasi Sebagai Pendorong Wirausaha
Manusia dalam menjalankan hidup pasti memiliki tujuan
yang didorong
oleh motivasi yang berasal dalam dirinya sendiri. Motivasi seseorang untuk berwirausaha menumbuhkan upaya untuk
memulai bisnis sendiri yang akhirnya dapat
menumbuhkan kerjasama antara orang lain dengan
yang lainya. Pada dasarnya manusia hidup salaing membutuhkan satu dengan yang lain, sehingga manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia hidup saling ketergantungan
antara satu dengaan yang lainnya, dan mereka
juga selalu saling menguntungkankan antara
satu dengan yang lain.
Secara umum,
memang ada hubungan kuat antara motivasi dan kewirausahaan, karena sesuatu yang
mendorong seseorang untuk menjadi wirausahawan karena didorong oleh motivasi
yang tinggi. Motivasi untuk memulai usaha dan siap menghadapi resiko adalah
gambaran awal menuju wirausahawan.[10]
Motivasi seorang
wirausaha merupakan dasar pendorong terbentuknya jiwa wirausahawan. Pemakalah
mengambil contoh keberhasilan dari warung Ayam Bakar Wong Solo. Dalam studi
pencarian informasi mengenai warung Ayam Bakar Wong Solo ini memang masih
banyak kekurangan, karena kami tidak bisa bertemu langsung dengan nara sumber
utama, yakni bapak pendiri warung. Tetapi kami masih dapat mencari informasi dari
pimpinan yang mengelola cabang di Semarang, yakni dengan bapak Muhammad Nur
Azis.
Perintisan usaha
warung Ayam Bakar Wong Solo tidaklah serta merta berangkat secara instan, yang
pastinya berkembang dari titik nol dan mengalami jatuh bangun dalam prosesnya.
Pendiri dan perintis warung Ayam Bakar Wong Solo adalah bapak Puspo Wardoyo.
Warung Ayam Bakar Wong Solo didirikan pertama kali pada tahun 1991. Sudah 26
tahun kurang lebihnya mewarnai kuliner Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara.
Memang cita rasa dari warung ini tidak diragukan lagi, sehingga dapat bersaing
dengan kuliner di negara lain. Pada pembuktiannya, warung yang sudah
berproduksi selama 26 tahun ini sudah mampu membuka 250 cabang yang tersebar di
belahan Nusantara sampai di Malaisya, dan juga Saudi Arabia.
Pada awal mulanya
bapak Puspo Wardoyo adalah seorang guru
dan sudah menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS). Namun, rutinitas menjadi
seorang guru dirasa membosankan dan pekerjaan mengajar bukanlah hobinya. Hal
demikian dikarenakan oleh bawaan dari lingkungan keluarganya. Jiwa wirausaha
sudah tertanam pada pribadi beliau sejak kecil, karena orang tuanya dahulu
adalah seorang pedagang kaki lima dan kebetulan juga jualan ayam di daerah
Solo. Dari situlah beliau terdidik dalam dunia wirausaha, khususnya di bidang
kuliner.
Keputusan beliau
berhenti menjadi PNS mengantarkannya pergi merantau ke Medan. Dari latar
belakang beliau yang sejak usia dini sudah membantu orang tuanya berdagang
ayam, tentunya dengan kecintaanya pada dunia kuliner yang menjadi hobinya,
serta beliau memang bakat memasak itulah sebagai modal keberanianya memulai
merintis usaha kecil-kecilan dengan berdagang lamongan kaki lima. Usaha
lamongan tersebut beliau namai dengan “Ayam Bakar Wong Solo”. Pada awalnya
hanyalah warung tenda biasa, dan akhirnya dari segi rasa dapat diterima
masyarakat dengan baik, lambat tahun bisa berkembang menyewa tempat dan
membelinya untuk jualan.
Perkembangan usahanya kian membaik dan mempunyai cabang dimana-mana. Dari kesemua cabang tersebut beliau jadikan sebagai Wong Solo Group. Sampai sekarang ini Wong Solo Group sudah mempunyai 8 brand ternama, dengan menggunakan Manajemen Islami, diantaranya yaitu: Ayam Bakar Wong Solo, Ayam Penyet Surabaya, Gudek Bu Jayus, Sambel Lalap, Ayam Kaki Lima, Iga Bakar Mas Giri, dan lain sebagainya.
Seorang wirausahawan yang mampu berkembang dan berhasil dalam usahanya pastilah terdorong dari kekuatan motivasi yang sangat besar. Seperti halnya bapak Puspo Wardoyo, motivasi yang mendasari pribadinya dalam melangkah menjadi wirausahawan ialah ‘dapat memberikan kemanfaatan terhadap orang lain’, berpegang pada hadist Nabi “خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ” (sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain). Implementasinya beliau mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain dan mengurangi tingkat pengangguran bangsa ini. Jikalau 1 tempat dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang, serta membuka 250 cabang, maka sudah 12.500 orang yang bekerja dan teratasi kebutuhannya. Dan beliau bercermin pada hadist Nabi “9 dari 10 pintu rezeki adalah perniagaan”. Hal demikian, menjadi pemicu tumbuhnya minat berwirausaha dalam diri bapak Puspo Wardoyo. Pada akhirnya hadist Nabi tersebut mampu motivasi beliau dan berdampak pada kesuksesan yang sekarang telah dicapainya.[11]
Sungguh kita dapat
mengambil banyak pelajaran dari sosok bapak Puspo Wardoyo dan keberhasilan
warung Ayam Bakar Wong Solo-nya. Sehingga kita dapat termotivasi serta berminat
menjadi seorang wirausahawan.
- KESIMPULAN
Bahwa motivasi wirausaha adalah suatu keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan usahanya. Dengan adanya motivasi wirausaha yang kuat akan menumbuhkan minat seseorang untuk menjalankan suatu usaha. Adapun pembagian jenis-jenis motivasi antara lain : motivasi prestasi, motivasi sosiogenetis, motivasi kompetensi, dan motivasi kekuatan.
Secara umum,
memang ada hubungan kuat antara motivasi dan kewirausahaan, karena sesuatu yang
mendorong seseorang untuk menjadi wirausahawan karena didorong oleh motivasi
yang tinggi. Motivasi untuk memulai usaha dan siap menghadapi resiko adalah
gambaran awal menuju wirausahawan.
- PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami susun, kami menyadari dalam makalah ini banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, kritik dan
saran yang membangun sangat kami
harapkan
agar menjadi renungan bagi kami
dan kedepannya dapat lebih baik lagi. Semoga bermanfaat dan menanbah wawasan
kajian ilmu pembaca pada umumnya, juga bagi penulis khususnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Fahmi,
Irham. Kewirausahaan : Teori, Kasus dan Solusi. Bandung. Alfabeta. 2013.
Mahesa,
Aditya Dion. Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Minat
Berwirausaha, skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro Prees. 2012.
Oktavionica,
Adhe. Pengaruh Motivasi Berwirausaha
Serta Lingkungan Internal dan Eksternal Terhadap Minat Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Universitas Lampung, skripsi, (Bandar Lampung : Universitas Lampung
Press, 2016), hlm. 11.
Rusdiana.
Kewirausahaan : Teori dan Praktik. Bandung. Pustaka Setia. 2014.
Sudrajad.
Kiat Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha. Jakarta.
Bumi Aksara. 2011
Wahjosumidjo.
Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik, dan Permasalahannya. Jakarta.
Raja Grafindo Persada. 2002.
Wawancara
dengan Bapak Muhammad Nur Azis pada hari Jum’at, 17 Maret 2017 di Warung Ayam
Bakar Wong Solo pada pukul 08:00 – selesai.
Zulfa Hidayah 1403016121 dan Nurul Wafa 1403016142, MAKALAH; Kewirausahaan, (Semarang; UIN Walisongo, TT).
[1]Rusdiana,
Kewirausahaan : Teori dan Praktik, ( Bandung : Pustaka Setia, 2014 ),
hlm. 69-70.
[2] Wahjosumidjo, Kepemimpinan
Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik, dan Permasalahannya, ( Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2002 ), hlm. 70.
[3]Adhe Oktavionica, Pengaruh Motivasi Berwirausaha Serta
Lingkungan Internal dan Eksternal Terhadap Minat Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung, skripsi, (Bandar Lampung : Universitas Lampung Press,
2016), hlm. 11.
[4] Sudrajad, Kiat
Mengentaskan Pengangguran dan Kemiskinan Melalui Wirausaha, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2011), hlm. 26.
[5] Rusdiana, Kewirausahaan
: Teori dan Praktik,..., hlm. 71.
[6]Irham Fahmi, Kewirausahaan
: Teori, Kasus dan Solusi, ( Bandung : Alfabeta, 2013 ), hlm. 15.
[7]Aditya Dion Mahesa, Analisis
Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha, skripsi,
(Semarang : Universitas Diponegoro Prees, 2012), hlm. 17.
[8]Adhe Oktavionica, Pengaruh Motivasi Berwirausaha Serta
Lingkungan Internal dan Eksternal Terhadap Minat Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Universitas Lampung,..., hlm. 25.
[9] Aditya Dion Mahesa, Analisis
Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha,..., hlm. 17.
[10] Irham Fahmi, Kewirausahaan
: Teori, Kasus dan Solusi,..., hlm. 16.
[11] Wawancara
dengan Bapak Muhammad Nur Azis pada hari Jum’at, 17 Maret 2017 di Warung Ayam
Bakar Wong Solo pada pukul 08:00 – selesai.
Komentar
Posting Komentar